Tentang

kapiran/ka·pi·ran/ Jw a tidak terurus; telantar; tidak beroleh apa-apa; sia-sia: anak-anaknya -- karena ibunya terlalu sibuk dan jarang berada di rumah

Kolektif Kapiran adalah sebuah kelompok kerja sinematik yang bersikukuh menghambur-hamburkan hidup demi merekam rona-rona kepunahan dalam segala pengejawantahan badani dan rohaninya. Kami yakin pada kebenaran sebuah prinsip suci: "hidup yang tidak dihancurkan tidak layak dihidupi". Sekalipun begitu, kami tidak tertarik pada kematian. Sebab kami percaya bahwa sinema adalah bahasa gambar hidup, bahwa sinema adalah kehidupan, bahwa sinema adalah alat vital tak kasat mata yang menerobos lalu-lalang hidup orang dan membangunkan hidup di dalam hidup, mengembalikan hidup pada ekspresinya yang paling asasi: tidak terurus, telantar, sia-sia.

Kami berangkat dari perwujudan kehidupan yang paling dasariah: kehidupan di dunia ketiga. Terpapar pada cuaca, kami menemukan bahwa pada aras paling mentah seluruh dunia adalah dunia ketiga (univositas dunia ketiga), bahwa dunia pertama adalah ilusi konkrit tentang dunia transenden yang dibangun lewat representasi dunia ketiga. Dengan rasa lapar yang menyejarah, kami menemukan bahwa kolonialisme adalah representasionalisme. Demikianlah, kami merekam dengan kamera tersembunyi dalam lambung kami. Mata kami terpejam, tapi lambung kami menatap liar ke segala arah.

Dan pada segala arah kami temukan kapiran. Jiwa-jiwa tidak terurus. Sorot mata telantar. Wajah-wajah tidak beroleh apa-apa. Maka kami pusatkan perhatian pada gejala-gejala ketelantaran di kalangan cerdik-cendekia dan pelaku seni-budaya di dunia ketiga seperti obsesi, frustrasi, mania dan demoralisasi. Kami percaya bahwa dekolonisasi hanya bisa dijalankan lewat demoralisasi. Frustrasi membuat kami optimis.


kolektifkapiran@gmail.com